Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk lain komunikasi, seperti yang digunakan oleh hewan selain-manusia. Sistem-sistem komunikasi yang digunakan oleh hewan-hewan lain seperti lebah atau kera selain-manusia adalah sistem tertutup yang terdiri dari sejumlah kemungkinan terbatas yang dapat diekspresikan.[16]
Sebaliknya bahasa manusia adalah tanpa-tutup dan produktif, yang berarti membolehkan manusia untuk menghasilkan sekumpulan pengucapan tak terbatas dari sekumpulan elemen terbatas, dan untuk membuat kata-kata dan kalimat baru. Hal ini dapat kita lakukan karena bahasa manusia didasarkan pada suatu kode ganda, di mana sejumlah elemen-elemen tanpa arti yang terbatas (seperti suara, huruf atau isyarat) dapat digabungkan untuk membentuk unit-unit makna (kata-kata atau kalimat). [17] Lebih lanjut simbol-simbol dan aturan tata-bahasa dari setiap bahasa tertentu pada umumnya berubah-ubah, yang berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat dipelajari lewat interaksi sosial.[18] Sistem komunikasi yang diketahui yang digunakan pada hewan, pada sisi lain, hanya dapat mengekspresikan sejumlah pengucapan yang pada umumnya berpindah secara genetis.[19]
Beberapa spesies hewan telah dibuktikan mampu memperoleh bentuk-bentuk komunikasi lewat pembelajaran sosial, seperti Bonobo Kanzi yang belajar mengekspresikan dirinya sendiri menggunakan sekumpulan leksigram simbolis. Demikian juga banyak spesies burung dan paus mempelajari suara-suara mereka dengan meniru anggota lain dari spesies mereka. Namun walau beberapa hewan bisa memperoleh sejumlah kata-kata dan simbol,[20] tidak ada yang bisa mempelajari lebih banyak isyarat-isyarat yang berbeda yang secara umum diketahui oleh seorang manusia berumur rata-rata empat tahun, tidak juga ada yang mampu memperoleh sesuatu yang menyerupai tata-bahasa kompleks seperti pada bahasa manusia.[21]
Bahasa manusia juga berbeda dengan sistem komunikasi hewan di mana mereka menggunakan kategori tata-bahasa dan semantik seperti kata benda dan kata kerja, atau masa sekarang dan masa lampu, untuk mengekspresikan makna-makna yang sangat kompleks.[21] Bahasa manusia juga unik karena memiliki properti rekursif; ini adalah suatu cara di mana, sebagai contohnya, frasa kata benda mengandung frasa kata benda lainnya (seperti pada "bibir [[simpanse]]") atau suatu klausa mengandung klausa (seperti pada "[Saya melihat [[anjing itu sedang lari]]").[22] Bahasa manusia juga satu-satunya sistem komunikasi alami yang diketahui yang bebas modalitas, yang berarti bahwa bahasa manusia dapat digunakan tidak hanya untuk komunikasi lewat satu kanal atau media, tapi lewat beberapa - sebagai contohnya bahasa ucapan menggunakan modalitas pendengaran, sedangkan bahasa isyarat dan tulisan menggunakan modalitas visual dan tulisan braille menggunakan modalitas peraba. [23]
Berkaitan dengan makna yang akan disampaikan dan operasi-operasi kognitif yang dibentuk darinya, bahasa manusia juga unik dalam hal mampu mengacu pada konsep abstrak dan berimajinasi atau kejadian-kejadian hipotesis, sebagaimana halnya kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu atau yang mungkin terjadi di masa depan. Kemampuan untuk mengacu pada kejadian yang tidak terjadi pada waktu atau tempat yang sama pada saat diucapkan disebut dengan pergeseran, dan bila beberapa sistem komunikasi hewan dapat menggunakan pergeseran (seperti komunikasi pada lebah yang dapat mengkomunikasikan lokasi dari sumber nektar yang di luar jangkauan pandangan), tingkaant di mana hal tersebut digunakan dalam bahasa manusia juga dianggap unik.[17]

0 komentar